Review Buku Aku Bisa, Aku Hebat
www.mikromediateknologi.com - Kumpulan Cerita Anak "Aku Bisa, Aku Hebat" -Dunia Anak Adalah Dunia yang Penuh Makna-. Merupakan buku yang menceritakan kisah keseharian anak-anak dengan berbagai tema. Dalam buku ini para penulis menyajikan beragam cerita yang menarik. Apa saja? Yuk simak!
Buku Aku Bisa, Aku Hebat -Dunia Anak Adalah Dunia yang Penuh Makna-
Buku ini menyajikan kisah cerita yang beragam dan juga ilustrasi yang menarik. Para penulis dengan penuh kecintaanya pada dunia anak-anak, membuat cerita ini penuh makna.
Ketika Aira Mengunjungi Nenek
Karya: Lusi A.P
Sabtu pagi, Aira tidur lebih cepat dari biasanya karena sudah menunggu akhir pekan ini sejak seminggu lalu. Ya, Ayah dan Bunda berjanji untuk mengunjungi Nenek di Kota Bambu.
Setelah melakukan perjalanan yang panjang, akhirnya keluarga Aira pun tiba di halaman rumah Nenek. Terlihat Nenek duduk di kursi taman teras rumah berwarna putih, menunggu kedatangan mereka.
Boy dan Permen Gula
Karya: Atikah Mulyati
Ada seorang anak bernama Boy. Ia suka sekali mencoba hal-hal baru. Suatu hari sepulang sekolah, ia bersama teman-temannya membeli permen gula jajanan favorit. Boy tertarik dengan si penjual yang sedang memanaskan gula untuk dibuat menjadi permen gula berwarna-warni. Permen gula itu terlihat menggiurkan, warnanya cerah dan rasanya manis. Sambil menjilati permen gula di genggaman, Boy dan teman-temannya asyik berbincang.
Ninis, Kenapa Kamu Begitu, Sih?
Karya: Esti
Braak!
Shasha melempar tas sekolahnya dengan wajah cemberut. Ia langsung menelungkupkan wajahnya di lantai teras dengan sepatu yang masih belum dilepas.
“Wah, Kakak sudah pulang. Mana salamnya, ya, kok Bunda tidak dengar? As-salāmu’alaikum, Kakak,” ujar Bunda, tetapi Shasha diam saja.
Melihat sikap Shasha, Bunda pun mengulangi salamnya. Kali ini Shasha menjawab salam dengan suara sedikit serak karena menahan kesal dan posisi yang belum berubah.
Sehari Bersama Ayah
Karya: Dini Pebriani
Ade baru pulang sekolah. Tanpa mengucapkan salam, ia menyelonong masuk rumah dan merebahkan dirinya di sofa. Tas sekolah dan setangkai bunga mawar ditaruhnya di atas meja tamu. Ade Irma Suryani adalah murid kelas 2 SD di Albanna School Kota Denpasar, Bali. Ia pulang bersama Ayah yang menjemputnya pada saat jam istirahat makan siang.
Mendengar suara orang membuka pintu, Ibu muncul dari balik ruang dapur.
Jani Tidak Mau Cengeng Lagi
Karya: Jazzy Eka
Sore itu matahari masih terik. Angin lumayan kencang berembus di jalan setapak yang di kanan kirinya berjejer rumah-rumah asri diselingi pohon-pohon hijau. Tampak seorang anak berjalan agak cepat dan berat. Terdengar langkahnya yang mengentak-entak. Semakin dekat, terdengar isakan kecil darinya. Tangannya yang tampak kotor oleh tanah, sibuk mengusap air mata yang masih berlarian di pipinya.
Aku Tidak Takut Di-bully
Karya: Hidayat MS
Posisi rumah Aida berada di samping jalan masuk gang dengan teras di depannya. Biasanya teras depan dipakai bermain bersama teman-teman, bahkan kadang dipakai oleh tetangga untuk mengobrol santai. Selain teras, jalan depan rumah juga dipakai tempat bermain. Aida dan teman-teman pun biasa bermain di situ.
Siang itu ada teman Aida yang datang ke rumah seraya mengetuk pintu dan memanggil-manggil, “Aidaaa, Aidaaa, main, yuk!”
Manisnya Sebuah Kejujuran
Karya: Ida Rosyida
Pagi-pagi sekali Zahra sudah siap-siap berangkat ke sekolah. Zahra tidak mau datang terlambat karena berharap bisa datang ke sekolah sebelum bel tanda masuk berbunyi.
Hari ini ada tugas Bahasa Inggris, pelajaran kesukaannya, Zahra sudah mempersiapkan buku dan semua perlengkapan sekolah dari semalam, bahkan tugas Bahasa Inggris sudah dikerjakan minggu lalu saat pertama kali mendapat tugas dari sekolah.
Pecahnya Lup Nani
Karya: Ita Widiastuti
Riri, Sinta, dan Nani sudah berteman sejak lama. Rumah mereka pun saling berdekatan dan hanya terpisah beberapa rumah. Riri dan Sinta sama-sama duduk di kelas dua SD, sedangkan Nani sudah kelas tiga SD. Setiap hari sepulang sekolah, mereka selalu bermain bersama. Biasanya Riri yang akan menjemput Sinta dan bersama-sama ke rumah Nani untuk bermain di sana.
Rumah Nani memiliki halaman depan dan belakang yang cukup luas. Ibu Nani memang membolehkan anak-anak bermain di sana. Nani memiliki adik yang bernama Juna dan masih berusia dua tahun. Juna selalu ikut Nani bermain.
Rahasia Bapak
Karya: Ani Murtini
Deru laju mobil angkutan membelah jalanan kota. Aku duduk di depan bersama Bapak. Ya, bapakku seorang sopir angkutan umum. Aku memang sering diajak Bapak keliling mencari penumpang saat sekolah libur. Sesekali aku membantu Bapak menerima uang dan mengembalikan pembayaran setiap ada penumpang yang turun.
Bapak seorang pekerja keras dan aku sangat bangga padanya. Aku tahu semua yang Bapak lakukan adalah untuk menafkahi keluarga dan untuk biaya sekolahku. Bapak pernah bilang kalau aku harus rajin sekolah.
Dodi dan Merpati
Karya: Ietje S. Guntur
Dodi seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun. Ia tinggal di tepi Kota Jakarta, di lingkungan yang masih asri. Dodi memiliki seorang adik perempuan bernama Rina yang masih berusia tiga tahun. Ayah Dodi bekerja di kota, sedangkan ibu Dodi di rumah saja menjadi ibu rumah tangga dan kadang membuat kue pesanan untuk dijual.
Dodi punya sepasang burung merpati yang ditempatkan di dalam kandang yang tinggi. Merpati ini hadiah dari Ayah ketika Dodi berulang tahun. Kata Ayah agar Dodi dapat belajar merawat hewan peliharaan dan menyayanginya dengan sungguh-sungguh.
Aku (Tak) Suka Gosok Gigi
Karya: Ika Qurrota A’yunin
Seminggu ini Ibu ada tugas di kantor, jadi baru bisa pulang saat malam. Fatih dan Uwais di rumah bersama Ayah. Mereka senang bermain bersama Ayah karena selalu dibelikan jajanan apa saja. Terlebih lagi Fatih dan Uwais suka makan permen cokelat. Setiap malam mereka membeli permen cokelat yang berbentuk bundar seperti kancing baju kecil yang berwarna-warni.
“Ayah, aku mau beli jajan,” kata Fatih.
“Iya, nanti akan Ayah belikan, tetapi kamu makan dulu, ya? Ayo, Adik makan dulu sama Kak Fatih.”
“Aku mau makan sama telur goreng, Ayah,” seru Uwais.
Buah Manis Berbuat Jujur dan Amanah
Karya: Enur Nuraeni
“Aa, kamu nggak berangkat mengaji?” Bunda mengingatkan Rama dan hanya mendapatkan respons gelengan kepala.
Tidak biasanya, pikir Bunda. Setahu Bunda, biasanya Rama akan dengan semangat berangkat mengaji setiap harinya.
“Aa, nggak main sama teman-teman?” Bunda kembali dibuat heran melihat perubahan sikap Rama yang sedang bermain lego dengan wajah murung. Kali ini, kembali hanya gelengan yang Rama berikan.
Velly sang Juara
Karya: Ghaida Naila Rahma
Pagi itu tanggal 5 Januari 2020 Velly terbangun mendengar suara adiknya yang bernama Hafsah sedang menangis. Saat melihat ke arah jam ternyata masih jam 4, kira-kira masih setengah jam lagi untuk azan subuh berkumandang tetapi, Velly bukan pemalas, dia langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk mandi dan berwudu.
Suara air dari kamar mandi terdengar sangat keras saat Velly mandi karena terlalu semangat kalau mandi, tetapi kalau saat wudu suara airnya saat pelan karena Velly menyalakan air secukupnya.
Jangan Marah
Karya: Maryani Senja Terakhir
Dzaki merupakan seorang anak laki-laki yang tinggal di daerah pedesaan di Kota Bogor. Di usia Dzaki yang baru menginjak 7 tahun, dia sering marah-marah, bahkan hanya karena hal sepele. Dzaki memiliki seorang adik laki-laki bernama Fatih yang berusia 5 tahun. Fatih sedang senang meniru apa yang dikerjakan oleh Dzaki. Hal itu membuat Dzaki sering marah-marah kepada Fatih. Di samping itu, Ayah dan ibu Dzaki memiliki warung yang menjual kebutuhan pokok.
Bagi yang tertarik dengan buku ini,silakan kontak ke WA: 0813-1083-2071
Salam
MM
Subscribe Our Newsletter
Posting Komentar